SIMALUNGUN - Proyek peremajaan tanaman kelapa sawit berkelanjutan saat dalam proses pelaksanaan Manajemen PTPN IV Distrik I Unit Kebun Gunung Bayu. Namun, kegiatan itu belakangan ini menuai sorotan tajam dari kalangan masyarakat.
Pasalnya, tahap awal kegiatan melakukan penggalian tanah, sedalam 3 meter dan lebar 6 meter disebut parit isolasi. Sebelumnya, parit isolasi telah menimbulkan masalah yakni, penyebab tewasnya seorang remaja dan berdampak terhadap kerusakan lingkungan hidup.
Warga mengungkapkan, insiden tewasnya remaja yang duduk di kelas X SMA itu menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga. Kemudian, penggalian parit isolasi mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup atau ekosistem di sepanjang aliran air anak sungai Bah Tongguran itu.
Baca juga:
Amsakar Tinjau Kebakaran di Sagulung
|
Hal ini diungkapkan salah seorang warga berinisial B saat ditemui di seputaran Kampung Lantosan, Nagori Gunung Bayu, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Jumat (10/02/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
"Tata kelola Manajemen PTPN IV ini belakangan ini semakin bobrok, bang. Kegiatan yang dilakukannya terang-terangan menyalahi aturan dan peraturan yang berlaku, bahkan melanggar Undang-Undang RI tertentu, " sebut pria berkumis itu.
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|
Kemudian, menurut B lebih lanjut menerangkan, pihak Holding Perkebunan sepatutnya melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi perusahaan, khususnya terhadap seluruh pemangku jabatan puncak manajemen PTPN IV.
"Permasalahan ini disampaikan karena kebijakan Pejabat Tinggi di PTPN IV ini makin hari makin bobrok dan lama kelamaan dapat menimbulkan konflik dengan masyarakat di sekitaran areal perkebunan ini, " ujar Bambang.
Senada, Wakil Sekretaris LSM PAB Kabupaten Simalungun Aswin H Sinaga menegaskan, agar pihak Kementerian BUMN RI atau Manajemen Holding Perkebunan melakukan evaluasi struktur organisasi manajemen PTPN IV.
"Berbagai persoalan yang selama ini telah dirangkum akan kita laporkan secara formal kepada Menteri BUMN RI dan Direktur Holding Perkebunan, bang, " tutup Aswin H Sinaga.
Sebelumnya, General Manager Distrik I Bah Jambi Masaeli Lahagu bersama Manajer Kebun GUB Erry Koeswoyo terkesan tidak mampu mengaplikasikan jargon BUMN RI yakni "Akhlak" sebagai ethos kerja dan konfirmasi yang disampaikan jurnalis indonesiasatu.co.id tidak ditanggapi.
Sementara, Direktur PTPN IV Sucipto Prayetno dihubungi melalui pesan percakapan selular, tentang kegiatan peremajaan tanaman yang berlangsung saat ini dituding melanggar ketentuan, hingga rilis dilansir kepada publik, Pejabat Tinggi PTPN IV terkesan bungkam dan alergi penyampaian konfirmasi para jurnalis.