SIMALUNGUN-Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan komitmennya untuk memperbaiki jalan provinsi yang ada di Sumut. Bahkan, sebanyak 30?ri Rp 2, 7 triliun anggaran multiyears perbaikan jalan tahun 2022-2023, dialokasikan untuk zona dataran tinggi Sumut.
Artinya jalan sepanjang 120 km di Kabupaten Simalungun, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Pematangsiantar, Toba, Samosir, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan, akan diperbaiki pada tahun 2022 dan 2023.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sumut Tahun 2023 Zona Dataran Tinggi di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun, Rabu (16/3). “Demi Tuhan, ini untuk rakyat, untuk memudahkan rakyat-rakyat kita, inilah yang kita lakukan, ” kata Edy.
Edy mengungkapkan, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala memperbaiki jalan di Sumut. Setahun anggaran perbaikan jalan yang tersedia hanya Rp300 miliar. Sementara jalan di Sumut panjangnya mencapai 3.005 km. Dengan anggaran seperti itu, jalan yang dapat diperbaiki tidak akan pernah bisa selesai.
"Kalau satu kilometer menghabiskan Rp5 miliar, berarti kalau uangnya Rp 300 miliar, setahun hanya 60 km, kapan selesainya, maka inilah langkah yang kita lakukan, ” kata Edy.
Selain itu, pada tahun 2022 – 2023 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut juga akan melakukan berbagai pembangunan infrasrtuktur prioritas. Di antaranya pembangunan Jembatan Aek Pardomuan di Tapanuli Utara.
Pembangunan bangunan perkuatan tebing Sungai Aek Siborgung Tarutung, Tapanuli Utara, tebing Sungai Bah Bolon Simalungun, dan tebing Sungai Bah Lombut Simalungun. Serta rehabilitasi atau perbaikan dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir pada Sungai Lau Mbelin dan Sungai Lau Nagan, Karo.
Untuk membantu wilayah pertanian, Pemprov Sumut akan melakukan peningkatan jaringan irigasi permukaan pada daerah irigasi (DI) Hutapaung atau Parmiahan Desa Hutajulu, Pollung Humbang Hasundutan, DI Rambung Merah atau Simarimbun. Serta pembangunan PLTS Terpusat mendukung mendukung petanian sebanyak 2 unit di Kabupaten Dairi dan Samosir.
Selanjutnya, dalam rangka menurunkan angka stunting, Pemprov Sumut membangun beberapa infrastruktur pengolahan limbah domestik. Di antaranya pembangunan infrastruktur IPAL individual pada lokasi stunting di Kecamatan Pakkat, Kecamatan Onan Ganjang, dan Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Pemprov juga akan melakukan rehabilitasi rumah tidak layak huni di Pematangsiantar, Pakpak Bharat dan Karo. Pemasangan jaringan listrik gratis untuk rumah tangga tidak mampu sebanyak 500 unit di zona dataran tinggi, pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya mendukung kawasan strategis pariwisata nasional Danau Toba sebanyak 18 unit di Karo. Serta memberikan bantuan tanaman macademia dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 40.572 batang di Karo, Simalungun, Humbang Hasundutan, Dairi, Tapanulil Utara dan Samosir.
Sementara itu, Bupati Toba Poltak Sitorus yang hadir di acara tersebut menyampaikan tentang perlunya pembenahan infrastruktur di Kabupaten Toba. Sebab, Toba memiliki potensi komoditas pertanian unggulan. Untuk mengangkut komoditas tersebut, diperlukan infrastruktur seperti jalan yang baik.
Turut hadir Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MM, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, ST, Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Toba Ir Poltak Sitorus, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang, Bupati Pakpak Bharat. Franc Benrhard Tumanggor, Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat,
Wakil Bupati Humbang Hasundutan Oloan Paniaran Nababan, S.H., M.H, Wakil Bupati Toba Ir Tonny Simajuntak dan Plt Wakil wali Kota Siantar Susanti Dewayani dan Perwakilan Bank BI dan Tokoh masyarakat Sumatera Utara Parlindungan Purba ( Karmel )